Kamis, 01 Desember 2011

Telaga Biru

   Telaga itu tidak seberapa lebar dan dalam, kurang lebih tiga meter panjangnya dan dua meter lebarnya dengan kedalaman dua meter. Airnya Bening dan jernih, tidak pernah kering walau kemarau panjang sekalipun. Letaknya di atas sebuah pematang, di bawah keteduhan, kelebatan, dan kerindangan pepohonan, khususnya pohon limau. Jika pohon-pohon limau itu berbunga, berkerumunlah burung-burung dan serangga mengisap madu. Di permukaan tanah itu menjalar dengan suburnya sejenis tumbuhan, gadung namanya. Gadung mempunyai umbi yang besar dan dapat dibuat menjadi kerupuk yang gurih dan enak rasanya. Akan tetapi, jika kurang mahir mengolah bisa menjadi racun bagi orang yang memakannya karena memabukkan.


   Daerah itu dihuni seorang lelaki tampan, Awang Sukma namanya. la hidup seorang diri dan tidak mempunyai istri. Ia menjadi seorang penguasa di daerah itu. Oleh karena itu, ia bergelar data. Selain berwajah tampan, ia juga mahir meniup suling. Lagu-lagunya menyentuh perasaan siapa saja yang mendengarkannya.
Awang Sukma sering memanen burung jika pohon limau sedang berbunga dan burung-burung datangan mengisap madu. Ia memasang getah pohon yang sudah dimasak dengan melekatkannya di bilah-bilah bambu. Bilah-bilah bambu yang sudah diberi getah itu disebut pulut. Pulut itu dipasang di sela-sela tangkai bunga. Ketika burung hinggap, kepak sayapnya akan melekat di pulut. Semakin burung itu meronta, semakin erat sayapnya melekat. Akhirnya, burung itu menggelepar jatuh ke tanah bersama bilah-bilah pulut. Kemudian, Awang Sukma menangkap dan memasukkannya ke dalam keranjang. Biasanya, puluhan ekor burung dapat dibawanya pulang. Konon itulah sebabnya di kalangan penduduk, Awang Sukma dijuluki Datu Suling dan Datu Pulut.

   Akan tetapi,

Anak Sima

Cerita rakyat Anak Sima ini penuh misteri, ada beberapa sumber yang saya temui menceritakan bahwa sewaktu beliau kecil memang pernah mendengar jeritan tangis Anak Sima. Cerita ini berkembang di daerah hulu sungai, waktu itu pernah menjadi cerita yang menghebohkan tetapi sekarang tidak banyak lagi anak muda yang mengetahui kisahnya.

   Anak Sima berasal dari anak kapang (anak terlahir dari hubungan tidak sah), karena merupakan anak hubungan gelap maka ibu sang bayi membuangnya ke dalam hutan lebat setelah dilahirkan, untuk membuang rasa malu. Bayi yang baru lahir ini menangis sejadi-jadinya karena ia merasa lapar dan kedinginan. Berhari-hari menangis tidak ada seorang pun yang mendengar sehingga hampir mati.

   Tiba-tiba saat itu lewatlah Takau (jenis hantu paling kuat dalam cerita rakyat Kalsel, bisa berubah bermacam bentuk dan ilmunya sangat tinggi). Takau yang lewat ini sangat kelaparan, saat ia mendengar tangisan bayi segera ia menuju ke sumber suara.

” aumm (takau dalam bentuk macan) laparnya ai parut ku, nyaman banar bisa bayi ngini lamun kumakan” geram Takau (lapar sekali perutku, sungguh lezat kalau bayi ini kumakan).

    Takau pun segera mendekati bayi itu, bayi yang menangis disentuhnya tiba-tiba berhenti menangis. Takau terpesona melihat kecakapan anak ini. Rambutnya ikal,hidung mancung, matanya bulat, bibirnya merah delima, dan tersenyum dengan sangat manis. Takau berubah menjadi bentuk manusia, digendongnya dengan mesra bayi itu, di dalam hatinya tidak ada lagi maksud untuk memakan bayi ini.

   “bah, baik ku bawa bulik haja bayi ngini, bungas banar, kujadiakan anakku, kusayangi wan kupalihara” kata Takau kegirangan (wah, sebaiknya kubawa pulang saja bayi ini, cantik sekali, aku jadikan anakku, aku sayangi dan aku pelihara).

   Bertahun-tahun Takau memelihara bayi yang diberinya nama Anak Sima, tetapi anehnya Anak Sima ini tidak bertambah dewasa bentuknya tetap seorang bayi. Karena dipelihara oleh hantu, maka Anak Sima pun memiliki ilmu hantu dari Takau. Takau dan Anak Sima selalu mengembara ke hutan-hutan, kadang digendong kadang dihambin (digendong di punggung/dibopong) Takau sangat menyayangi Anak Sima. Saat Anak Sima lapar maka ia akan pergi sendiri mencari makanannya. Jenis makanan yang paling disukai Anak Sima adalah jantung manusia hidup.

   Anak Sima mempunyai ilmu yang lumayan hebat semacam ilmu pengasih, dengan tangisannya orang akan terpesona sehingga mencari-cari sumber suara, setelah orang itu mendekat Anak Sima dengan mesra akan memanggil orang itu ‘Uma-Uma’ (mama). Orang yang dipanggil akan merasa kasihan dan sayang sehingga tidak mampu menahan keinginan untuk menggendong Anak Sima.

   Pada suatu ketika,..................

Balai Amas dan Batu Beranak

   Dahulu kala, disebuah pohon Ulin yang sangat besar ini hidup seekor burung Garuda yang setiap waktu kerjaannya memakan anak bayi yang masih di dalam ayunan. Karena semakin lama semakin meresahkan, para penduduk kampung bersepakat untuk memikirkan cara bagaimana menyingkirkan burung Garuda tersebut. Pohon Ulin itu mempunyai diameter kira-kira sama besarnya dengan rumah tipe 36. (G
  
   Berbagai macam peralatan dicobakan untuk

Putri Berambut Putih

   Pada dahulu kala, di suatu sunan Palembang , terdapatlah sebuah kisah putri yang sangat sakti yaitu putri yang bisa mengubah rambut orag menjadi putih apabila di ludahinya. Semua pemuda ingin melamarnya karena kecatikannya, namun sayangnya apabila ia ada seseorang yang melamarnya maka ia akan diludahinya dan berubahlah rambut pemuda itu menjadi putih. Karena kesombongannya, banyak pemuda yang enggan lagi datang kepadanya. Selain sombong, ia pula mempunyai kakak yang bernama Lengkusa. Kerjaan Lengkusa hanyalah bertapa ili kebatinan, dan ia telah terkenal kemana-mana tidak ada seorang pun ang telah mengalahkannya.
   
   Sunan Palembang tersebut mendengar berita akan kecantikan adik langkusa tersebut. Sunan ingin meminangnya dan disuruhnya lah anak buahya untuk datang melamarnya dengan membawa emas, intan dan berlian. Namun sayangnya, anak buah sunan tersebut malah mendapat ludahan dari putri sehingga rambut anak buah tersebut menjadi putih. Melihat kejadian itu Sunan marah dan menyuruh anak buahnya lagi untuk mencari tau apa yang sebenarnya yang dimiliki oleh Putri itu. Anak buahnya tersebut melapor bahwa putri itu orang yang sombong karena ia memiliki kakak yang sakti.

   Mendengar laporan tersebut, Sunan mempunyai ide yaitu bagaimana caranya untuk membunuh Langkusa.

   Di hutan desa Perigi, terdaptlah seekor kerbau yang sangat ganas, dengan di tandainya ada sarang lebah yang terdapat di telinganya. Maka, saat itulah Sunan memerintahkan anak buahnya untuk memanggil Lagkusa. Sesampai Langkusa, ia di perintahkan oleh Sunan untuk mengalahkan kerbau tersebut. Tanpa berpikir panjang lagi Langkusa langsung masuk hutan dan mencari dimana letak kerbau yang ganas itu. Dari kejauhan si kerbau telah mencium bahwa disekitarnya ada seorang manusia. Namun hebatnya, Langkusa bisa mengalahkan kerbau tersebut dengan mudah dengan menggunakan jurus yang telah ia miliki.

   Pulanglah ia menghadap Sunan dan memberi kabar bahwa ia telah berhasil  mengalahkan kerbau yang terkenal ganas yang terletak di hutan itu. Mendengar kabar itu, Sunan marah dan mempunyai ide lain yaitu meminta Langkusa untuk mengambilkan cincin yang sengaja Sunan jatuhkan kedalam sumur yang sangat dalam, dengan tujuan yang utama yaitu membunuh Langkusa sehingga Sunan dapat menikahi Putri berambut Putih. Namun hebatnya, ia pun berhasil mengambil cincin itu.

   Lagi-lagi Sunan tidak berhasil membunuh Langkusa dan berencana kembali dengan pasukannya untuk mencuilik Putri.

   Kebetulan, Langkusa sedang tidak ada di rumah, hanya Putri yang ada di rumah yang sedang membuat guci. Sunan menculiknya dan membawanya kapal, kemudian dimasukkannya k edalam kamar. Ternyata tetangga Langkusa ada yang melihat. Bersegeralah ia pergi menemui Langkusa.

Tetangga :: Langkusa.... Langkusa, kojotlah adek mu teculek oleh raje nyak Pelimbang.
Langkusa :: biarlah, niku mulanglah..

karena , tidak mendapat respon dari Langkusa. Akhirnya tetangga itupun pulang. datanglah lagi seseorang yang melihat kejadian itu.

Tetangga :: Langkusa... Langkusa, adek mu diusong oleh Raje nyak Pelimbang, di usong ne te kapal.
Langkusa :: kok ku hoyou kon, mulanglah. Onyak kok kepalangan !

pulanglah orang tersebut. Namun datang lagi orang ketiga di saat Langkusa sudah menyelesaikan tugasnya.


Tetangga :: Langkusa... Langkusa, kojotlah adek mu te usong oleh Raje nyak Pelimbang
Langkusa :: te usong tekude ??
Tetangga :: te usong te kapal.

Langkusa :: coh payu jadilah ine, niku mulanglah. onyak hage ngebuntuti ne.

   Tak lama kemudian,

Rank


guest book